Jumat, 22 Mei 2009

makalah anti trikomoniasis

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat-Mu ya Tuhan atas berkat, cinta, & pertolongan-Mu sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ANTI TRIKOMONIASIS. Trikomoniasis atau infeksi saluran uvogenital yang dapat akut atau kronik & disebabkan oleh Trichomonss vaginalis. Trichomonss vaginalis adalah protozoa yang menyebabkan vaginitis yang lazim, dan biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, saya menghimbau kepada saudara & saudari untuk memberikan kritik dan saran yang membangun untuk membuat makalah ini menjadi lebih baik.

Dalam penulisan makalah ini, saya mau berterima kasih kepada banyak pihak yang telah mendukung & membantu dalam penyusunan makalah ini :

  1. Orang tua
  2. Pegawai perpustakaan
  3. Teman – teman, dan
  4. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini

Semoga makalah ini dapat berguna & bermanfaat bagi kita semua, khususnya para pembaca.

Penulis,

DAFTAR ISI

Þ KATA PENGANTAR

Þ DAFTAR ISI

Þ BAB I PENDAHULUAN

Þ BAB II ISI

- Trikomonisasi

- Definisi

- Etiologi

- Insidens

- Patogenesis

- Gejala Klinis

- Diagnosis

- Pengobatan

Þ BAB III PROSES KEPERAWATAN “PASIEN INFEKSI VULVOVAGINAL”

- Pengkajian

- Diagnosis

- Perencanaan dan Implementasi

- Evaluasi

Þ BAB IV ANTITRICHOMONS

- Metronidazol

- Definisi

- Kimiawi dan farmakokinetik

- Mekanisme kerja

- Kegunaan Klinik

- Toksisitas

- Mutagenesitas dan peringatan

- Interaksi Obat

Þ KESIMPULAN

Þ DAFATR PUSTAKA

BAB II

ISI

- Trikomoniasis / Trichomoniasis

- Definisi

- Etiologi

- Insidens

- Patogenesis

- Gejala klinis

- Diagnosis

- Pengobatan

BAB III .

PROSES KEPERAWATAN “PASIEN INFEKSI VULVOGINAL “

- Pengkajian

- Diagnosis

- Perencanaan dan implementasi

- Evaluasi

BAB IV .

ANTITRICHOMONAS

Obat ini digunakan untuk membunuh Trichomons Vaginalis (Jenis Protozoa), Protozoa ini menimbulkan radang Vagina ( Vaginitis )

- Metronidazol

- Definisi

- Kimiawi dan Farmakokinetik

- Mekanisme kerja

- Kegunaan klinik

- Toksisitas

- Mutagenisitas & peringatan

- Interaksi obat

DAFTAR PUSTAKA

Þ Dr Andhi Djuanda, 1993, ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN, Edisi II, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , Jakarta.

Þ Sylvia A Price & Lorvane M Wilson , 1995, Patofisiologi “proses proses Penyakit”, Edisi 4 Buku II , Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Þ Brunner & Suddarth , 2002 , Buku ajar “ Keperawatan Medikal Bedah “ , Edisi Vol II , Buku kedokteran EGC,Jakarta .

Þ B.G KATZUNG,1989 , Farmakologi dasar dan klinik, edisi 3, buku kedokteran EGC ,Jakarta.

BAB . IV

ANTITRICHOMONAS

Obat yang digunakan untuk membunuh Trichomons Vaginalis (jenis protozoa) . Protozoa ini menimbulkan radang vagina (Vaginitis) .

1 . Acetcusolum

2 . Azolomycin

3 . Amphotericin

4 . Carbasonum

5 . Metronidazolum

6 . Natamycinum

7 . Nitrimidazinum

8 . Trichomycinum

METRONIDAZOLE

Komposisi

Tiap tablet mengandung 250 mg Metronidazole

Tiap tablet salut selaput mengandung 500 mg Metronidazole

Cara kerja obat

Metronidazole adalah anti bakteri dan anti protozoa sintetik derivat nitromidazol yang mempunyai aktifitas baktersid, amebisid, dan trikomonozoid. Dalam sel atau mikroorganisme metronidazole mengalami reduksi menjadi produk polar. Hasil reduksi ini mempunyai hasil anti bakteri dengan jalan menghambat sintesa asam nukleat.

Metronidazole efektif terhadap Trichomonas Vaginalis, Entamoeba histolitica, Giardia Lamblia. Metronidazole bekerja efektif baik lokal maupun sistemik.

Indikasi

Metronidazole efektif untuk pengobatan :

  1. Trikomoniasis, seperti Vaginatis dan uretritis yang disebabkan oleh Trichomonas Vaginalis.
  2. Amebiasis, seperti amebiasis intestinal dan amebiasis hepatic yang disebabkan oleh E. histolytica.
  3. Sebagai obat pilihan untuk giardiasis.

Dosis

Trikomoniasis :

Pasangan seksual dari penderita dianjurkan menerima pengobatan yang sama dalam waktu bersamaan.

Dewasa : Untuk pengobatan 2 hari : 2 g 1 kali atau 1 gram 2 kali sehari.

Untuk pengobatan 7 hari : 250 mg 3 kali sehari selama 7 hari berturut turut.

Amebiasis :

Dewasa : 750 mg 3 kali sehari selama 10 hari

Anak – anak : 35 – 50 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 3 selama 10 hari

Giardiasis :

Dewasa : 250 – 500 mg 3 kali sehari selama 5-7 hari atau 2g ,I kali sehari selama 3 hari

Anak – anak 5mg /BB 3kali sehari selama 5 – 7 hari.

Peringatan dan perhatian

Metronidazole tidak dianjurkan untuk penderita dengan gangguan pada susunansaraf pusat, diskrasia darah, kerusakan hati, Ibu menyusui dan dalam masa kehamilan trimester II dan III. Pada terapi ulang atau pemakaian lebih dari 7 hari diperlukan pemeriksaan sel darah putih.

Efek samping.

Mual, sakit kepala, anoreksia, diare, nyeri, epigastrum dan konstipasi.

Kontraindikasi

Penderita yang hipersensitif terhadap metronidazole atau derivat nitroimidazol lainnya dan kehamilan trimester pertama.

Interaksi obat

Metronidazole menghambat metabolisme warfarin dan dosis antikoagulan kumarin lainnya harus dikurangi.

Pemberian alcohol selama terapi dengan metronidazole dapat menimbulkan mual, muntah, sakit perut dan sakit kepala.

Dengan obat – obat yang menekan aktifitas enzim mikrosomal hati seperti simetidina, akan memperpanjang waktu paruh metrodinazole.